Recent Posts

Senin, 20 Oktober 2014

karawitan MTsN Paron Menggema

http://mtsnparon.blogspot.com/2014/10/karawitan-mtsn-paron-menggema.html
Satu lagi Ekstra baru yang ikut mewarnai kegiatan di MTsN Paron yaitu, Ekstra Karawitan. Selain Ekstra Drumband, Band, Paduan suara yang merupakan esktra yang bergerak di bidang seni dan budaya, ekstra karawitan merupakan wujud pengembangan budaya lokal jawa dimana oleh MTsN Paron dijaga eksistensinya. Ekstra karawitan ini dibina Oleh Bopo Nanang Kurniawan, S.Pd dengan dibantu Pelatih Pak Sudarto. Tepatnya pada hari Jum'at tanggal 17 Oktober 2014 ekstra ini pertama kali dibunyikan oleh peserta didik MTsN Paron dengan lagu Manyar Lawu.
Sebelum istilah karawitan mencapai popularitas di masyarakat seperti sekarang ini, dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sudah sering terdengar kata rawit yang artinya halus, indah-indah (Prawiroatmojo, 1985:134). Begitu pula sudah terdengar kata ngrawit yang artinya suatu karya seni yang memiliki sifat-sifat yang halus, rumit, dan indah (Soeroso: 1985,1986). Dari dua hal tersebut dapat diartikan bahwa seni karawitan berhubungan dengan sesuatu yang halus, dan rumit. Kehalusan dan kerumitan dalam seni karawitan tampak nyata dalam sajian gending maupun asesoris lainnya.
Suhastjarja (1984) mendefinisikan seni karawitan adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain.
Martopangrawit (1975) berpendapat, seni karawitan adalah sebagai seni suara vokal dan instrumen yang menggunakan nada-nada yang berlaras slendro dan pelog.
Ki Sindusawarna dalam buku Karawitan Jilid I berpendapat, bahwa dari segi bahasa, karawitan berasal dari kata rawita, diberi awalan ka, dan akhiran an. Rawita artinya mengandung rawit, yang berarti halus, indah, rumit. Jadi karawitan berarti kumpulan dari segala yang mengandung kehalusan dan keindahan.
Soeroso (1975) mendefinisikan karawitan sebagai ungkapan jiwa manusia yang dilahirkan melalui nada-nada yang berlaras slendro dan pelog, diatur berirama, berbentuk, selaras, enak didengar dan enak dipandang, baik dalam vokal, instrumental, maupun garap campuran.

2 komentar: